Fairuz

“Waktu Yang Adil”

“DEAR  MY TIME”

Diyanti Yulianto

Waktu  yang sangat lekat dengan kehidupan kita sehari hari.

Kata hasan Albasri “ Wahai Manusia sesungguhnya  kalian  hanyalah kumpulan  hari. Setiap kali  satu hari  hilang maka akan hilang juga sebagian dirimu”

Tak pernah lepas dari waktu, maka bagaimana kita sebagai manusia yang pandai dan memiliki fikiran dalam menghitung waktu dan menggunakan waktu 24 jam yang di berikan tuhan untuk di manfaatkan sebaik mungkin.  Hidup sekali  maka lakukan lah  yang berarti.

Muda tak selamanya  seperti kata  David lowery “Waktu berjalan begitu  lambat saat kau masih kanak – kanak, kemudian  setelah kau dewasa, waktu  berjalan secepat satu kedipan mata”

Kita terus berkurang waktu yang telah di habiskan selama hidup hingga terus menjadi dewasa. jangan menyesali Beratnya menjadi dewasa, tetapi sesalilah menjadi  orang dewasa yang  tidak dewasa.

Betapa waktu sebenarnya adalah sesuatu yang benar-benar harus dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Waktu selalu berjalan maju dan tidak bisa berjalan mundur, waktu juga terbatas. Setiap satu hari, setiap satu jam, setiap satu menit, bahkan setiap detik yang telah berlalu tidak akan bisa terulang atau terulang lagi. Detik saat ini, menit ini, dan jam ini tidak akan kembali lagi setelahnya. Ini menunjukkan Waktu selalu adil.

Diberikannya kesuksesan serta keberhasilan kepada mereka yang bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Mereka yang bisa memanfaatkan waktu akan tumbuh dan berjaya dalam hidupnya. Beruntunglah orang-orang ini. sebaliknya, mereka yang suka membuang-buang dan menyia-nyiakan waktu akan tertinggal dalam kehidupannya. Sungguh merugi mereka ini.

Setiap hari setiap saat, kita terkurung sekaligus tidak bisa lepas dari jerat waktu. Waktu mengelilingi kita, mengurung kita dalam sangkar imajiner yang kita tak bisa lepas darinya. Waktu adalah penanda keberadaan kita, sekaligus dasar dari bagaimana kita mencatat kehidupan kita di dunia. Waktu adalah gerak konstan yang membuat dunia, tata surya, dan seluruh alam semesta terus berdetak. Waktu adalah kehidupan itu sendiri.

Buku ini sungguh membuat saya belajar menghargai waktu, baik itu dalam keadaan lapang atau sempit,  punya banyak waktu luang atau hanya beberapa menit  saat menunggu antrian atau menunggu seseorang yang  belum memberi kepastian.  Hehehe.

Share it

6,610 Komentar