Fairuz
-
“Mengejar Cinta dengan Pendidikan”
Judul: “Dompet Ayah Sepatu Ibu” Penulis: J.S Khairen Saya pikir, tulisan ini lekat dengan kehidupan orang orang biasa yang hidup di Ranah Minang. Kehidupan yang begitu penuh perjuangan. Dengan latar tempat yang menggambarkan kelekatan kita terhadap lingkungan alam, dengan nama-nama masyarakat Minang yang menggambarkan karakter dalam perjuangan di bangku pendidikan dan demi meraih kesejahteraan hidup. Individu-individu yang menjunjung perjuangan hidup, mengatasi kesulitan-kesulitan dengan peluh dan air mata, serta cara menyelesaikan masalah untuk menyambung hidup. Dalam kisah ini, Asrul dan Zenna besar dalam keluarga yang sulit. Tekanan demi tekanan dirasakan. Keadaan saat itu yang tidak menentu, tidak menciutkan semangat juang mereka. Mereka mampu melewatinya dengan terus berharap kepada Allah juga doa…
-
“Waktu Yang Adil”
“DEAR MY TIME” Diyanti Yulianto Waktu yang sangat lekat dengan kehidupan kita sehari hari. Kata hasan Albasri “ Wahai Manusia sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang maka akan hilang juga sebagian dirimu” Tak pernah lepas dari waktu, maka bagaimana kita sebagai manusia yang pandai dan memiliki fikiran dalam menghitung waktu dan menggunakan waktu 24 jam yang di berikan tuhan untuk di manfaatkan sebaik mungkin. Hidup sekali maka lakukan lah yang berarti. Muda tak selamanya seperti kata David lowery “Waktu berjalan begitu lambat saat kau masih kanak – kanak, kemudian setelah kau dewasa, waktu berjalan secepat satu kedipan mata” Kita terus berkurang waktu yang telah di habiskan…
-
“Ekspektasi yang Menghancurkan”
“Resensi buku Jika Kita Tak Pernah Baik-baik Saja by Alvi Syahrin” Beberapa kejadian dalam hidup ini kadang membuat kita tak lepas dari rasa kecewa dan membuat semangat hidup berkurang. Terkadang kita merasa tinggal di dunia yang penuh dengan orang-orang egois. Bahkan teman-teman yang kita pikir baik ternyata juga tidak sebaik yang diharapkan. Buku Alfi Syahrin berjudul “Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja” banyak menguatkan kita tentang hidup. Bagaimana hidup terus berjalan dengan kelapangan hati yang berlandaskan ajaran Islam. Salah satu kalimat dalam buku ini: “ekspektasilah yang menghancurkanku, bukan mereka” sepertinya berlaku untukku yang merasa selama ini kebanyakan bermimpi daripada melakukan aksi. Saya merasa terlalu tinggi ekspektasi terhadap diri dan…
-
Konspirasi Unik Mengaduk Emosi
“Manusia terbentuk dari impian tanpa itu, kita hanyalah robot yang bergerak mengikuti hiruk pikuk dunia, tapi tidak mengiringi irama yang dilantunkan bumi,” ini adalah salah satu paragraf favorit saya. Buku konspirasi alam ini menjadi buku yang membahagiakan juga sekaligus bisa menjadi healing bagi saya dikala sulitnya menyelesaikan tugas akhir kuliah. Di sela-sela kelelahan tugas kuliah biasanya buku Fiersa yang satu ini aku bawa ke mana-mana. Ia selalu kuselipkan di ransel kesayangan. Buku ini ukurannnya yang mungil dan ringan, jadi mudah dibawa dan bisa kubuka kapan saja. Melalui buku ini, aku jadi percaya pada kekuatan kata-kata. Kisah asmara Ana dan Juang dalam Konspirasi Alam Semesta membuatku tenggelam dalam berbagai emosi. Buku…
-
Sebuah “Catatan Juang” Fiersa Besari
Catatan Juang merupakan sebuah novel motivasi. Kisah di dalamnya bisa dikatakan merupakan cerita hidup penulis tentang bagaimana perjalanan hidupnya menghadapi konflik diri, keluarga, dan bagaimana dia belajar hal-hal baru dalam perjalanannya. Bagaimana pandangannya jika ada yang meminta tolong dalam pekerjaan; jangan sibuk dengan jobdesc, mana tahu dari hal itu banyak peluang yang bisa didapatkan. “Hidup ini keras jangan buktikan dirimu kuat, yang membedakan pecundang dengan pemenang, pecundang memebiarkan diri jatuh, sedangkan pemenang terus berdiri.” Ini merupakan kutipan yang paling mengesankan bagiku. Buku ini menceritakan bagaimana kisah keluarga yang begitu banyak lika liku, termasuk bagaimana penulis bisa menyelesaikan pendidikannya. Buku ini hampir sama tebal dan ukurannya dengan buku Fiersa lainnya. Namun…
-
Stop Jadi “People Pleasure” dan Mulai Belajar Bilang Tidak
Di hari ulang tahun saya ke-24 tepat pada tanggal 20 Januari, saya dihadiahi adik tersayang sebuah buku yang unik dan menjawab sebagian kecil masalah yang sering saya hadapi di kehidupan sehari hari. “Its Okey To Say No” adalah buku self improvement yang sangat menampar saya yang sedang dalam keadaan merawat kesehatan mental ini agar tetap wajar. Walau konon katanya, bercita-cita menjadi normal adalah hal yang tidak normal. Buku ini cocok dibaca mulai remaja hingga dewasa, yang sedang dalam masa quarter life crisis, apalagi orang-orang yang sering mengiyakan segala hal dengan alasan tidak enakan, juga cemas jika mengatakan tidak pada hal yang memang tidak ia sanggupi. Salah satu bagian dalam…